Mengenal Layar Sentuh

Posted by Ray Atmojo On Kamis, 08 Maret 2012 0 komentar
Perangkat satu ini memang seolah menjadi familiar di telinga pengguna perangkat mobile. Ya, teknologi layar sentuh seolah menjamur di mana-mana, terlebih dengan kepopuleran ponsel pintar berbasis Android-nya Google dan iOS milik Apple. Teknologi satu ini memang memberikan kemudahan tersendiri dalam berbagai hal, terlebih dalam sisi antarwajah antarmuka penggunanya dimana para pengguna perangkat mobile hanya perlu menyentuh layar untuk memberikan input terhadap perangkat mobile tersebut.

Tetapi di balik kesuksesan layar sentuh, ternyata masih banyak orang yang tidak mengetahui cara kerja dari layar sentuh, bahkan meskipun mereka telah memiliki perangkat berbasis layar sentuh. Jadi postingan NorthRepublic kali ini akan membahas jenis-jenis layar sentuh dan cara kerjanya.

Layar Sentuh Resistif

Layar sentuh jenis ini memiliki dua lapisan tipis berwarna metalik di layarnya. Lapisan itu bersifat konduktif dan resistif terhadap sinyal-sinyal listrik. Ketika terjadi sentuhan, kedua lapisan ini akan dipaksa untuk saling berkontak sehingga terjadi gangguan pada arus listrik referensi. Nah, informasi sentuhan tadi ini akan diolah secara matematis oleh pengendali sehingga akan menghasilkan sebuah koordina dan posisi yang akurat dari sentuhan yang dihasilkan tadi. Kemudian koordinat dan lokasi hasil prosesan tadi akan diintegrasikan dengan program lain sehingga berubah menjadi power ranger aplikasi yang mudah dan nyaman digunakan.

Layar jenis ini memiliki kelebihan berupa sentuhan yang lebih akurat sehingga cocok untuk digunakan sebagai handwriting recognition dan tahan terhadap gempuran debu dan air. Kelemahannya, layar ini hanya memiliki tingakat kejernihan layar sebesar 75% saja, sehingga gambar yang dihasilkannya akan terlihat kurang jernih, terutama jika digunakan di luar ruangan yang terang benderang seperti di siang bolong. Selai itu, layar sentuh resistif juga rentan terhadap sentuhan benda-benda yang agak tajam.

Contoh ponsel yang menggunakan teknologi jenis ini adalah Sony Ericsson W950 dan Nokia N97. Ciri-ciri yang mudah ditemukan biasanya adalah adanya stylus atau pena kecil.

Layar Sentuh Kapasitif

Berbeda dari layar sentuh resistif, laray sentuh kapasitif dilengkapi dengan lapisan pembungkus berbahan titanium tinoksida yang dapat memanfaatkan sifat kapasitif dari tangan atau tubuh manusia.
Ketika lapisan ini berada dalam kondisi normal (tidak ada sentuhan sama sekali), sensor akan mengingat sebuah nilai arus listrik yang yang dijadikan referensi. Ketika jari tangan menyentuh lapisan ini, maka nilai referensi tersebut akan berubah karena ada arus listrik yang berubah masuk ke sensor. Informasi akan diterima oleh sensor kemudian diteruskan ke pengendali. Dan dari sinilah semua proses perhitungan dimulai. Ketika hasil perhitungannya didapat, maka koordinat dan posisi sentuhan tadi dapat diketahui dengan baik. Akhirnya informasi dari posisi tersebut akan diintegrasikan dalam program lain untuk pada akhirnya digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi.

Kelebihannya adalah memiliki tingkat kejernihan hingga 90% dan tidak terpengaruh oleh tekanan. kelemahannya adalah sentuhannya kurang presisi sehingga kurang cocok untuk fitur handwriting recognition. Ponsel yang menggunakan layar jenis ini adalah Samsung seri Galaxy dan iPhone 4S.

Layar Sentuh Sistem Gelombang Akustik Permukaan (Surface Accoustic Wave System)

Teknologi ini menggunakan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi suatu kejadian di permukaan layarnya. Di dalam layarnya terdapat dua transduser, pengirim, dan penerima sinyal ultrasonik. selain itu juga dilengkapi dengan sebuah pemantul yang berfungsi sebagai pencegah agar gelombang ultrasonik tetap berada pada area layar monitor.

Kedua transduser ini dipasang dalam keempat sisi, dua vertikal dan dua horizontal. Ketika panelnya tersentuh, ada bagian dari gelombang tersebut yang diserap oleh sentuhan sehingga terjadi perubahan dalam bentuk gelombang yang dipancarkan.

Perubahan gelombang ultrasonik yang terjadi kemudian diterima oleh penerima dan diterjemahkan ke dalam bentuk pulsa-pulsa listrik. Selanjutnya teknologi sentuhan tadi berubah menjadi sebentuk data yang akan diteruskan ke pengendali untuk kemudian diproses lebih lanjut.

Teknologi ini tidak menggunakan bahan pelapis metalik sama sekali, melainkan hanya sebuah lapisan kaca, maka sudah dapat dipastikan tampilan dari layar sentuh jenis ini sangat jernih karena cahaya yang dapat diteruskan mencapai 90% lebih, bergantung terhadap ketebalan kacanya. Karena layar sentuh jenis ini tidak memiliki sensor , alhasil layar jenis ini juga lebih tahan banting karena tidak ada lapisan yang dapat rusak ketika terkena sentuhan. Hanya saya, layar jenis ini dapat terganggu kinerjanya oleh hal-hal seperti debu dan benda-benda padat lainnya. Jika terkena debu atau benda padat lainnya, layar akan menganggapnya sebagai sebuah sentuhan. (NorthRepublic)

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar sepuasnya. Namun ingat, No Spam & Junk ^_^